CONFORMANCE TO REQUIREMENTS AND FITNESS FOR USE - DO IT RIGHT THE FIRST TIME AND AVOID RE-WORK
“UTAMAKAN KESELAMATAN KERJA, TINGKATKAN DISIPLIN KERJA, JAGALAH KEBERSIHAN LINGKUNGAN KERJA”

Cari Buletin / Berita

Sabtu, 06 Januari 2018

TEMPAT SAMPAH

Tempat sampah adalah sebuah wadah untuk penampungan sampah yang diharapkan mampu untuk membantu meminimalisir sampah-sampah yang berserakan diareal kerja. Kode warna yang diberikan terhadap tempat sampah adalah sebuah kebijakan manajemen perusahaan dalam wujud kepedulian dalam membangun kesadaran para pekerja akan pentingnya pemilahan sampah sejak dini. 
Yang perlu diketahui, bahwa sampah adalah salah satu masalah terbesar bagi lingkungan yang dapat menimbulkan terjadinya pencemaran baik lingkungan darat, laut maupun udara. Terlebih dalam hubungannya dengan dunia industri yang sedang berlangsung di perusahaan ini. Pengkodean warna tempat sampah adalah sebuah langkah yang tepat untuk mengidentifikasi jenis sampah sejak awal sehingga dalam pengelolaannya akan dapat mengalami kemudahan dalam pemilahan diarea Tempat Penempatan Sementara yang ada di dalam PT. Batamec untuk di kirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada diwilayah Punggur.

Terdapat beberapa kendala yang menjadi rintangan dalam managemen sampah secara umum dalam satu ruang lingkup perusahaan.
  1. Kurangnya kesadaran para pekerja untuk menempatkan sampah pada tempatnya.
  2. Kurangnya pengawasan dari atasan langsung untuk pemilahan sampah sejak awal.
  3. Menggantikan / mencoba menghapus / dengan sengaja mencoret tempat sampah dengan warna lain sehingga menimbulkan keraguan akan warna tempat sampah yang sesungguhnya.
  4. Minimnya tempat sampah yang tersedia.
  5. Ketidak tahuan para pekerja tentang arti kode warna tempat sampah.

Untuk mengatasi hal tersebut diatas, manajemen perusahaan sudah melakukan berbagai usaha kegiatan dalam mengatasi kekurangan tersebut, baik itu environment awareness training, sosialisasi lapangan tentang kode warna tempat sampah dan juga termasuk pengawasan langsung. Akan tetapi karena pola pikir dan pola kebiasaan membuang sampah sembarangan menjadi sebuah tradisi yang membuat Sistem Manajamen Lingkungan tidak berjalan sempurna. Kesadaran adalah sebuah hal yang utama dalam membangun sebuah sistem. Untuk itu peningkatan sumber daya manusia, wawasan dan ilmu pengetahuan tentang penanganan dan pengelolaan lingkungan adalah sebuah langkah pasti dalam membangun kesadaran untuk berkipra dalam pembangunan yang berlandaskan ramah lingkungan, Sehingga pencegahan terhadap kerusakan lingkungan akan dapat dilaksanakan. BY SY.